TEMBOK YA'JUJ MA'JUJ | DAJJAL | YA’JUJ DAN MA’JUJ | al jassasah | wasiat ali bin abi thalib kepada hasan | hilal awal bulan romadhon | bid'ah maulid | bid'ah tahlilan

Jumat, 07 Februari 2014

BERMUNAJAT DITENGAH MALAM (1)

BERMUNAJAT DITENGAH MALAM (1)

Qiyamul Lail (Tahajud)-
Sholat Malam 
Bismillahirrohmaanirrohim
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman:

أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ

..Ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca Ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (Shalat)” (QS. Ali ‘Imron 3:113)

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ 

“(Yaitu) Orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka, (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali ‘Imron 3:16-17)

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا 

“Dirikanlah Sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula Sholat) Subuh. Sesungguhnya Sholat Subuh itu disaksikan (Oleh Malaikat). Dan pada sebagian malam hari Sholat Tahajud-lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu Mengangkat kamu ke Tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isro’ 17:78-79)

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا 

“Dan Hamba-hama Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqon 25:63-64)

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan Ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan Ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhan-nya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Tuhan-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari Rezeki yang Kami Berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (Bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah 32:15-17)

أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan Rahmat Tuhan-nya? “ (QS. Az-Zumar 39:9)

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ انُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang Bertakwa berada di dalam taman-taman (Surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (Kepada Allah)”.(QS. Adz-Dzariyat 51:15-17)

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا 

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (Untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (Dari padanya), (Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan Menurunkan kepadamu Perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (Untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS. Al-Muzzammil 73:1-6)

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ تَنْزِيلًا فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا 

“Sesungguhnya Kami telah Menurunkan al-Qur’an kepadamu (Hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabar-lah kamu untuk (melaksanakan) Ketetapan Tuhan-mu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. Dan sebutlah Nama Tuhan-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS. Al-Insan 76:23-26)

Wallahua’lam.
BERMUNAJAT DITENGAH MALAM (2)

Qiyamul Lail (Tahajud)-
Sholat Malam 
Bismillahirrohmaanirrohim
Mereka dahulu-
Bangun Di Waktu Malam 
Menurut Hadis diantaranya:
“Pada setiap malam di sepertiga terakhir pada bagian malam Allah turun ke langit dunia, dan berseru, “Siapa yang memanggil-Ku, maka Aku pun akan menyambutnya.
Siapa yang memohon kepada-Ku, Aku pun mengabulkannya. Dan siapa yang memohon ampun, maka Aku pun mengampuninya.” Sabda Rosulullah saw. yang dituturkan kembali oleh Abu Huroiroh ra. (HR Bukhori, Malik, Muslim dan Tirmidzi)

Menurut Abu Umamah, Rosulullah saw. suatu kali pernah ditanya seseorang tentang do’a yang mudah dikabulkan oleh Allah. “Do’a yang paling mudah dikabulkan ialah do’a yang dipanjatkan di tengah malam yang terakhir dan disetiap usai sholat wajib!” jawabnya. “Hadis ini hasan sahih” ucap Tirmidzi, perowi Hadis ini.

Hendaklah kalian rajin bangun malam (Bertahajud). Sebab hal itu telah menjadi kebiasaan para orang saleh sebelummu. Dan yang menyebabkan kau dekat dengan-Nya. Juga dihapuskannya dosa-dosa kalian, sekaligus penangkal segala penyakit yang berasal dari tubuh.” Sabda Rosulullah saw. yang ditiru kembali oleh Bilal ra. (HR. Tirmidzi)

“Rosulullah saw. tidak pernah meninggalkan sholat malam. Apabila beliau sedang sakit atau lelah, maka sholatnya dilakukan dengan duduk,” ucap Aisyah ra. (HR. Abu Daud)

Pernah diceritakan seorang sahabat pada Rosulullah saw., bahwa ada seseorang yang sepanjang malam tertidur pulas, dan tidak bangun untuk sholat. “Telinga orang itu telah dikencingi oleh setan.” Ucap Rosulullah saw. memberikan tanggapan. (HR. Bukhori, Muslim dan Nasa’i)

“Sebaik-baiknya sholat setelah fardhu, adalah sholat malam (Tahajud).” Kata Abu Huroiroh ra. (HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amru bin Ash ra. bahwa Rosulullah saw. pernah bersabda: “Barangsiapa sholat malam dengan membaca sepuluh ayat Al-Qur’an, maka tidaklah ia akan dicatat sebagai orang-orang yang lupa. Barangsiapa yang sholat malam dengan membaca seratus ayat Al-Qur’an, maka dia dicatat sebagai kaum Qoonitiin (Patuh) : mereka yang gemar beribadah. Barangsiapa yang sholat malam dengan membaca seribu ayat Al-Qur’an, maka ia dicatat sebagai kamu Muqonthiriin: orang kaya yang gemar mensedekahkan hartanya (HR. Abu Daud). 

Menurut Abdullah bin Hubaisy Rosulullah saw. pernah ditanya, “Amalan apakah yang paling afdhol (Utama)?” “Seafdhol-afdholnya amalan adalah berdiri panjang dalam sholat malam!” jawabnya. 

Diriwayatkan oleh Aisyah ra. bahwa Rosulullah saw. sholat malam sebanyak sepuluh rakaat, ditambah satu rakaat sholat witir dan dua rakaat sholat sunnah al-Fajri (Qobliyah Subuh). Semuanya tiga belas rakaat. (Hadits ini dikeluarkan oleh enam imam hadits, sedangkan lafadznya diambil dari Imam Muslim)

“Jika kamu melaksanakan sholat malam, maka awalilah dengan dua rakaat yang agak ringan. (Hadits ini dikeluarkan oleh Muslim dan Abu Daud). Dalam riwayat Abu Daud bahkan ada tambahan, “Jika mau, maka lanjutkanlah dengan yang panjang bacaannya!”.

Wallahua’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar