TEMBOK YA'JUJ MA'JUJ | DAJJAL | YA’JUJ DAN MA’JUJ | al jassasah | wasiat ali bin abi thalib kepada hasan | hilal awal bulan romadhon | bid'ah maulid | bid'ah tahlilan

Jumat, 07 Februari 2014

Dzikir Untuk Melindungi Diri Dari Jin (Bag. 1).

Dzikir Untuk Melindungi Diri Dari Jin (Bag. 1).
Saudaraku...
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Rosulullah mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah dari kejahatan golongan jin. Sering kita melihat pada masyarakat kita menggunakan al-Quran yang diletakkan didekat bayi atau tempat tidur, ada juga yang menulis diselembaran kertas, ada juga yg dibuat kalung, ada yg meletakkan didalam rumah, ditokoh, dipintu bahkan didalam tas. Hal-hal yg seperti ini dikenal sebagai doa, isim atau hizb bahkan ada juga menyatakan itu dengan istilah jimat. namun apapun namanya jika hal itu dari al-Quran maka hal ini dibolehkan. Menulis seperti ayat-ayat al-Quran pada sebuah kertas, pernah dilakukan pada zaman Rosulullah ketika seorang sahabat diganggu oleh golongan jin. 
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dari Kholid ibn Abi Dajanah, ia mengatakan, “Aku mendengar ayahku, Abi Dajanah berkata. ‘Aku mengadu kepada Rosulullah. “Ya Rosulullah, disaat aku berbaring ditempat tidurku. Aku mendengar suara angin seperti angin ribut, desingan seperti gesekkan daun kurma, dan kilatan seperti lintasan kilat. Lalu aku mengangkat kepala karena takut. Tiba-tiba aku melihat bayangan hitam dan tinggi dimuka halaman rumahku. Aku menghampirinya dan aku menyentuh kulitnya seperti kulit landak, lalu ia menyemburkan api ke wajahku, sampai aku mengira ia membakarku dan rumahku. Kemudian Rosulullah berkata “Penjaga rumah kamu adalah penjaga yang jahat, demi Tuhan pencipta Ka’bah. Orang seperti kamu di ganggu, ya Abu Dajanah!!!”. Selanjutnya beliau bersabda “Bawakan aku tinta dan kertas”. Maka kedua benda itu pun dibawakan kepadanya, lalu beliau menyerahkannya kepada Ali K.W. beliau bersabda “Tulis apa yang aku katakana, ya Abal Hasan”. Ali berkata “apa yang harus aku tulis?”. Beliau bersabda “Tulislah Bismillahirrohmanirrohim, tulisan ini dari Muhammad, Rosul semesta alam, ditunjukkan kepada pengetuk pintu, baik para penjaga rumah, para pengunjung, atau orang-orang yang baik, kecuali pengetuk pintu kebaikkan, wahai Sang Maha Penyayang. Amma ba’du, bagiku dan kamu ada keluasan dalam kebenaran, jika kamu seorang penyinta yang baik atau pendurhakaan yang kejam, atau penggemar kebajikkan atau kebatilan, inilah kitab Allah berbicara kepada kami dan kamu sekalian dengan hak. Sesungguhnya kami akan membersihkan apa yang kamu ketahui, Para Rosul kami akan menulis apa yang kamu ingkari, tinggalkan pemilik tulisan ini, berpindahlah ke penyembah berhala dan kepada orang yang mengatakan bahwa ada tuhan selain Allah, Tidak ada Tuhan selain Diri-Nya, semua akan celaka kecuali Dzat-Nya baginya hokum dan kepada-Nya kamu dikembalikan. Mereka dikalahkan (Hamim), tidak mendapatkan kemenangan, (Hamim, ‘Ain sin Qof) musuh-musuh Allah akan berpencar, Hujjah Allah telah sampai, tidak ada daya dan upaya selain Allah (fasayakfikahulullahu wahuwas sami’ul ‘alim)”. --- Q.S. al-Baqoroh 137------ Abu Dajanah berkata, lalu aku mengambil tulisan itu, aku gantung dan aku bawa ke rumahku, lalu aku letakkan diatas kepalaku. Dimalam hari aku terjaga dengan suara teriakkan berkata “Ya Abu Dajanah, Kamu telah membakarku dan tuhan Latta, Uzza, kalimat yang berada pada sahabatmu, apakah kamu tidak angkat dari kami? Kami tidak akan kembali. Yang lain berkata, aku tidak kembali menyakitimu, juga tetanggamu dan tidak pada tempat tulisan ini. Abu Dajanah berkata “Aku jawab tidak, aku tidak akan mengakatnya (membuangnya) sampai Rosulullah memerintahkan aku”. Abu Dajanah berkata lagi “Sepanjang malam aku mendengar rintihan jin, teriakkan dan tangisan mereka, sampai pagi dan aku berangkat menunaikan sholat subuh bersama Rosulullah dan aku kabarkan sesuatu yang aku dengar dari jin dan apa-apa yang aku katakan kepada mereka”. Rosulullah lalu bersabda kepadaku “Ya Abu Dajanah, angkatlah dari kaummu, Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, mereka akan mendapatkan azab sampai hari kiamat” (HR. Baihaqi dalam kitab Dalail an Nubuwwah jilid 7 halaman 119). ------- terdapat juga dikitab Lughot al Marjan, Akam al Marjan fi Ahkam al Jan, Hijab, Iltiqot al Marjan.

Kendatipun hal ini pernah dilakukan pada zaman Rosulullah, akan tetapi kita tidak boleh melakukan dengan sembarang, seperti meletakkan pada kerendahan, ikut serta kedalam toilet, dll. Karena ini pun dilarang oleh Rosulullah. 

Demikian, Wallahua'lam.

Dzikir Untuk Melindungi Diri Dari Jin (Bag. 2).
Saudaraku...
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Golongan jin kafir, setan dan iblis tidak akan pernah ridho kepada kita Umat Rosulullah saw. ia akan selalu mengganggu kita. Bahkan dalam urusan intimpun ia akan ikut serta jika kita tidak berlindung kepada Allah. Bahkan para ulama pernah menyatakan bahwa golongan jin ini akan mencampuri wanita ketika saling berhubungan intim dengan suami, karena golongan jin inginkan bumi ini dipenuhi dengan keturunannya. Golongan jin mempermudahkan mereka untuk menguasai dan membahayakan anak yang dilahirkan nanti. (insyaallah kita bahas dalam postingan yg lain). Maka Rosulullah memberikan doa dan dzikir agar berlindung dari golongan tersebut.

بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

"Bismillahi, Allahumma Jannibnaa asy syaithona wajannibis syaithona maa Rozaqtanaa". Dengan Nama Allah, Ya Tuhanku jauhkan diri kami dari setan, dan jauhkan ia dari rezeki (anak) yang Engkau berikan pada kami.

Sabda Rasulullah SAW : "Jika diantara kalian bersetubuh dengan istrinya (atau istri dengan suaminya), seraya berdoa wahai Allah jauhkanlah syaiton dari kami, wahai Allah jauhkanlah syaitan dari anugerah yang akan Kau berikan pada kami. Maka jika ditentukan bagi mereka anak, tak akan di perangkap syaitan,". (HR. Bukhori).

Karena jika Allah mentaqdirkan mereka (suami istri) mendapatkan anak dari hubungan intimnnya itu, setan tidak akan dapat membahayakannya (anaknya) selamanya. Maka setan tidak kuasa mendatangkan bahaya terhadap anak itu.
Demikian yang dijelaskan oleh Imam Bukhori dalam kitab Bad'ul kholq, imam Muslim dalam Ath Tholaq, dan Imam ahmad dalam sunannya, Imam syibli kitab Ahkam, kitab lughot imam suyuthi, kitab Tahrim al Fawahisyi imam ath Thurthusyi dll.

Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar