TEMBOK YA'JUJ MA'JUJ | DAJJAL | YA’JUJ DAN MA’JUJ | al jassasah | wasiat ali bin abi thalib kepada hasan | hilal awal bulan romadhon | bid'ah maulid | bid'ah tahlilan

Jumat, 07 Februari 2014

tips trik berdakwah

Banyak orang berpikir bahwa berdakwah itu keharusan ke orang lain, yang penting berdakwah. sehingga orang berlomba untuk berdakwah dengan cara apapun termasuk dengan cara yang keji untuk menuju ma'ruf padahal mencegah kemungkaran itu harus dengan hal yang ma'ruf bukan dengan cara kemungkaran lagi. itu disebabkan kesalahan pemaknaan dalam quu anfasakum wa ahlikum naaro dan watawaa shobil haq watawa shoubisshobr. sehingga cara apapun dianggap halal. Rosulullah mencegah kemungkaran dimulai dari dirinya sendiri karena Muhammad bin Abdullah sama dengan kita hanya beda karena beliau seorang utusan. sehingga Allah nyatakan wamaa muhammad illa Rosuul. Muhammad itu gak ada yang ada adalah Rosulullah. Karena Rosulullah juga memulai dari dirinya sendiri sebagai bentuk kecintaannya kepada Allah. Rosulullah menyampaikan kepada kaum Quraisy risalah Allah bukan risalahnya beliau. beliau merobah sistem manusia kepada sistem Allah, dengan menjaga para kaum Quraisy sebagai tokoh-tokoh Quraisy dari api neraka. Menjaga para ahli, baik itu orang berilmu, berpengaruh, orang yang dipanuti, kerabat, sahabat, keluarga, masyarakat dari api neraka agar tidak menjauh dan meninggalkan sistem dari Allah, hukum Allah, aturan Allah. Rosulullah tidak merobah diri beliau sebagai ganti para tokoh Quraisy tapi beliau merobah pola watak dan moralitas para kaum Quraisy, dengan cara yang ma'ruf, dengan cara yang baik dan penuh hikmah. beliau tidak bercita-cita menjadi pemimpin sebuah wilayah, beliau hanya merobah moralitas dan ideologi manusia. Rosulullah tidak menghalalkan dengan cara kemungkaran untuk merobah kemungkaran. Rosulullah menasehati dan memperingatkan kebaikkan dengan kesabaran bukan menuhankan nafsu beliau agar orang cepat mengikuti beliau pada saat itu juga karena beliau mengetahui bahwa beliau hanya seorang utusan. Beliau menunjukkan diri beliau sebagai Muhammad adalah utusan sehingga para kaum saat itu banyak yang masuk Islam karena akhlak beliau bukan karena sebuah ucapan nasehat yang dipikirkan kebanyakkan orang dengan berdakwah dalam artian sempit. Ketika beliau menjenguk orang ingkar pada Allah yang sedang sakit beliau tidak berdakwah, hanya menyapa dengan akhlak, sedikitpun beliau tidak memberikan nasehat atau berdakwah dalam artian sempit yaitu ceramah atau mengungkapkan dalil atau menasehati melainkan hanya hubungan manusia ke manusia. Karena dalil/bukti itu hanya perintah Awal sebagai penguat bagi yang ingkar dan akan ingkar serta membantah. Kesalahan inilah yang menyebabkan umat Islam saling serang satu dengan yang lainnya dengan tidak mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar